I love my life

I love my life

Minggu, 01 Februari 2015

Insiden di Taman Bermain a Naruto fanfiction



INSIDEN DI TAMAN BERMAIN
Disclaimer: Masashi K
Pairing: SasuSaku, NaruHina
Rate: T
              Warning: cerita gaje,typo bertebaran, komedi ga jadi,de el el
             hak cipta cerita milik Author dan tidak bisa diganggu gugat.

“Sasuke…ayo kita pergi ke taman bermain” rengek Sakura sambil memasang puppy eyes no jutsu nya*wkwkwk*. “hn,tidak”. “Oh ayolah Sasuke,sekaliii saja. Ayolah”.“tidak”.“sekaliii saja,pleaseee”
“tidak”
“Sasuke aku kan pengen kayak Ino,bisa berduaan sama Sai. Kan romantis. Ya Sasu-chan
“Jangan menyebutku seperti itu. Itu sangat menjijikan. Lagipula kau ini masih 5 tahun apa? Ingin pergi ke tempat konyol seperti itu. Dan bukannya kita sekarang kita hanya berdua?”. Mereka memang saat ini sedang berada di kamar Sasuke yang sedang sibuk dengan komputernya. *jangan mikir macem macem ya. Ini masih rate T,wkwkwk*. Keluarga Sasuke memang sedang pergi ke London untuk mengurus pekerjaan ayahnya. Sedangkan Itachi mungkin sedang bersama teman-teman jejadiannya itu.
“Ah bukan begitu. Maksudnya kita itu jalan jalan berdua, kau ini memang sangat tidak romantis Sasuke” rengut Sakura sambil mengerucutkan bibirnya,yangmembuatnya terlihat menggemaskan. Setidaknya itulah pikir Sasuke. Ia jadi inging mencubit pipi yang menggembung itu dan mencium bibir mungil yang berwarna pink itu. Tapi Sasuke langsung menggelengkan kepalanya dan segera mengenyahkan pikiran itu dari kepalanya. * inget klo ini masih rate T ya Sasu,wkwkwk*
“tidak Sakura”
“pleasseee. ya Sasu-pyon?”
“Sakura, hentikan panggilan itu.”
“Sasu-kyuunn”
“Sakura…” ancam Sasuke dan memasang deathglare andalannyaitu yang ia tau itu tak bakalan mempan untuk Sakura Haruno,pacarnya.
“Oh aku tau, Sasu-nyan lebih cocok. Hahahaha iya kan Sasu-nyan?” goda Sakura dengan menekankan kata nyan.
“ hah…,oke aku akan mengajakmu ke tempat konyol itu. Tapi hentikan panggilan bodoh menjijikan itu.” “Bisa bisa kalau Naruto dengar panggilan itu, jatuhlah harga diriku” ucap inner Sasuke.
“HOREEEE!!!, hahahaha terimakasih Sasuke,kau memang yang terbaik” ucap sakura yang sekarang terlihat sangat senang. “Baiklah, jemput aku jam 4 sore nanti ya!. Sekarang aku pulang dulu ya,bye”, Sakura lalu mengecup pipi Sasuke dan membuatnya mengeluarkan semburat merah, namun Sasuke berusaha menyembunyikannya dengan tetap memasang wajah datar nya itu.
“hn”,’dia yang ngajak pergi tapi tetap aja aku yang suruh jemput,dasar anak itu.’

Sasuke telah mandi dan segera bersiap siap menjemput Sakura sesuai janjinya. Dia menyambar kunci mobil nya dan pergi ke garasinya lalu memanaskan mobilnya. Sasuke kembali ke dalam rumahnya untuk mengambil tas. Namun, saat hendak ke kamarnya ia bertemu kakaknya yang keluar dari kamarnya yang ternyata sudah pulang.
“Halo my dearest cute ototou Sasu-chan” teria Itachi girang dan segera melebarkan tangannya berlari kearah Sasuke hendak memeluknya. Tetapi Sasuke langsung menyinkir ke samping dan mengakibatkan Itachi mencium dengan mesra tembok di depannya.  “cih, stop melakukan hal menjijikan itu baka-aniki” Sasuke menatap kakaknya itu dengan deathglarenya itu. “hahaha, ah ototou-ku kau emang sangat menggemaskan. Kau mau pergi kemana? Kenapa sih kau tega sekali meninggalkan kakakmu ini sendirian di rumah?”. Kata sang kakak sambil masang wajah memelas yang menurut Sasuke sangat menjijikan tersebut. “kalau begitu temui saja teman makhluk jejadianmu itu!” jawab Sasuke sarkastis. “kau udah tadi Sasu-chan. Biar aku tebak, pasti mau kencan sama Sakura-chan ya?. Aww so sweet banget sich my ototou.” Goda Itachi. 

“ kalau sudah tau cepatlah menyingkir” usir Sasuke. “ah iya iya. Hahahaha ternyata Sasu-chan sudah tidak sabaran ya. Ck..ck..ck.., mungkin aku harus cepat bilang ke okaa-san agar kalian cepat dinikahkan saja” jawab itachi sambil tertawa. “urusai!” wajah Sasuke sudah merah seperti tomat kesukaannya karena malu dan langsung bergegas menuju mobilnya. Namun dia jadi teringat tas nya yang belum dia ambil gara-gara anikinya. “Sialan!,tasku jadi kelupaan kubawa. Dasar baka-aniki!”  umpat Sasuke dalam hati. Ia lalu cepat cepat naik ke kamarnya lagi mengambil tasnya dan tak menghiraukan anikinya yang masih tertawa sambil berguling-guling di lantai memegangi perutnya.
Ia turun ke garasi dan memasuki mobilnya lalu mengendarainya samai ke rumah Sakura.


Sampai disana ia menemukan Sakura yang sedang duduk di terasnya sambil menggembungkan pipinya dan berulang kali melihat jam. Namun, ketika melihat mobil pacarnya berhenti di depan rumahnya ia langsung berkacak pinggang. “Sasukeeeeeeeeeeeeee!!!! Kau terlambat 15 menittt!!”Sakura kembali menggembungkan pipi ya seperti anak kecil yang merajuk. “hn,maaf tadi ada urusan” jawab Sasuke dengan wajah datarnya itu. Dia jadi teringat kejadian konyol di rumahnya tadi dan tak berniat menceritakannya.
“sudah, kita jadi berangkat atau tidak sih?” Tanya Sakura yang kesal membuyarkan lamunan Sasuke.” “hn” jawab Sasuke yang telah kembali ke bumi dari dunia penuh imajinasinya. Setelah berpamitan dengan orang tua sakura, dengan menaiki mobil Sasuke mereka pun berangkat menuju taman bermain yang ingin dikunjungi Sakura, sedangakan Sasuke hanya menjadi korban penculikan dan pemaksaan pacarnya itu. Tapi ya sudahlah, dia hanya bisa pasrah menghadapi nasibnya.

Setelah melewati jalan yang panjang yang banyak lampu merah-membuat Sasuke bosan menunggu- dan melewati berbagai tikungan dan perempatan juga diikuti oleh celotehan panjang dari Sakura yang hanya Sasuke masukan ke telinga kanan dan membiarkannya keluar melewati telinga kiri, akhirnya mereka sampai di taman bermain yang Sakura inginkan yaitu Konoha Central Park. Terlihat sangat ramai disana dengan berbagai penjual pernak pernik maupun makanan. Begitu pula banyak juga orang yang sedang berpacaran.
Sasuke segera memakirkan mobilnya dan turun membeli tiket bersama Sakura. Setelah itu dimulailah siksaan untuk Sasuke yang sebenarnya.Sakura menariknya ke berbagai wahana dan membuatnya mual setengah mati. Dari roller coaster,komedi putar yang menurutnya sangat memalukan dan menjatuhkan harga diri seorang Uchiha Sasuke, rumah hantu yang membuat Sakura memeluk Sasuke dengan erat-membuat Sasuke berteriak-teriak gaje karena senang dalam hati tentunya, dan 1 wahana terakhir yang membuat Sasuke bergidik ngeri dan harus benar-benar menyiapkan mental yang amat sangat kuat untuk menaikinya, sekaligus wahana yang membuat Uchiha Sasuke takut setengah mati. Yaitu wahana histeria. Sebenarnya Sasuke takut menaiki wahana itu bukan karena phobia ketinggian atau apapun, tapi karena kejadian saat dia masih berusia 12 tahun. Dulu Sasuke pernah menaiki wahana itu dan dia memang berani untuk menaikinya, namun karena waktu itu salah satu teman Sasuke usil dan hampir membuat Sasuke jatuh dari ketinggian. Sasuke saat itu mukanya yang datar menjadi pucat pasi dan gemetaran karena takut.
“Sasukeeee!!!!” teriak Sakura tepat di telinga Sasuke, berhasil mengembalikan dirinya ke bumi dan membuat telinganya penging mendengar suara Sakura yang cemprengnya sama seperti Naruto. “ayo kita naik itu” rajuk Sakura sambil menunjuk wahana hysteria yang Sasuke takuti. “lihatlah Sakura, antriannya sangat panjang” elak Saske agar tak menaiki wahana laknat tersebut. “ah, ayolah. Ya? Pleaseeee”mohon Sakura kepada Sasuke. Tapi, sebelum Sasuke akan kembali mengelak, tiba-tiba mereka serasa dipanggil oleh suara cempreng yang khas dan tidak asing dengan suara ini. “woy temeeeee!!!”. Segera mereka menolehkan kepala mencari asal suara itu ke penjuru arah dan ternyata mereka memang mengenalnya. Siapa lagi kalau bukan Naruto yang memang  mempunyai suara se cempreng itu selain Sakura. Naruto juga ternyata tak sendirian, dia membawa pacarnya, Hinata adik dari Neji dan teman sekelas Sakura. “hn dobe”.

“ah kau ternyata ada sisi romantisnya juga ya teme, mengajak Sakura-chan berkencan di taman bermain lagi” goda Naruto. “terserah apa katamu dobe” jawab Sasuke tak peduli dengan kta Naruto. “ah sudahlah. Percuma saja bicara sama tukang irit kata ini. By the way any busway, kalian mau naik hysteria ya? Kita berengan yuk. Kebetulan kita juga mau naik.” Ajak Naruto bersemangat dan tak tau kalau Sasuke trauma dengan wahana itu. “ah, rencananya sih begitu tapi Sasukenya ga mau nih, gara-gara antriannya panjang” jawab Sakura sambil cemberut dan tangannya menunjuk kearah antrian histeria. “padahal aku mau-mau saja kalau beli tiket VIP” lanjut Sakura lagi. “ah, itu mah palingan juga teme-nya saja yang penakut. Iya kan?” ejek Naruto dan memasang senyum jahilnya. “siapa bilang aku takut, palingan kamu itu yang penakut dobe. Aku hanya malas menunggu antrian, itu saja” jelas Sasuke member alasan dan tidak terima dibilang penakut. “baiklah,ayo kita beli tiketnya” ajak Naruto.
Saat detik-detik terakhir wahana akan dimulai, Sasuke terlihat sangat tegang dan berkeringat dingin. Sedangkan, Naruto,Sakura dan Hinata merasa sangat antusias. Bahkan di keadaan seperti ini, ia bisa dikalakan oleh Hinata yang terkenal pemalu dan penakut. Akhirnya, Sasuke hanya bisa pasrah dengan apa yang akan terjadi padanya nanti. Saat hitung mundur dimulai, Sasuke mulai gelisah dan gugup. Wahana itu secara pasti dan perlahan mulai naik. Sasuke,berpegangan erat sekali kea lat pengaman sampai tangannya memutih. Dan seketika itu juga alat itu meluncur ke bawah dengan sangat cepat membuat wajah datar Sasuke luntur menjadi wajah pucat pasi dan ketakutan seperti anak kucing taut dimandikan.

Akhirnya, setelah beberapa menit wahana itu telah selesai. Mereka mulai turun dengan gembira. Tapi berbeda dengan Sasuke, ia turun denga gemetaran dan berjalan seperti mayat hidup. Wajahnya pun sekarang terlihat seperti Sai, pacar Ino. Sakura yang menyadarinya lalu menanyai Sasuke. “ Sasuke-kun, apa kau tidak apa-apa? Kau terliha tidak sehat” terlihat raut khawatir dari pacarnya itu. “hn, aku tidak apa-apa” berusaha menekan suaranya agar tidak gemetaran dan mempertahankan wajah datarnya itu. Memang gengsi Uchiha yang satu ini kelewat tinggi dan turunan dari ayahnya yang super duper dingin seperti dinginnya daerah kutub. Namun, beberapa saat setelah mengatakan itu,tiba-tiba Sasuke ambruk dengan tidak elitnya sebagai Uchiha. ‘hah….Sasuke…Sasuke, kalau takut ngomong aja kali…’.batin mereka bertiga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar