INSIDEN DI TAMAN BERMAIN
Disclaimer: Masashi K
Pairing: SasuSaku, NaruHina
Rate: T
Warning: cerita gaje,typo bertebaran,
komedi ga jadi,de el el
hak cipta cerita milik Author dan tidak bisa diganggu gugat.
“Sasuke…ayo
kita pergi ke taman bermain” rengek Sakura sambil memasang puppy eyes no jutsu
nya*wkwkwk*. “hn,tidak”. “Oh ayolah Sasuke,sekaliii saja. Ayolah”.“tidak”.“sekaliii
saja,pleaseee”
“tidak”
“Sasuke aku
kan pengen kayak Ino,bisa berduaan sama Sai. Kan romantis. Ya Sasu-chan”
“Jangan
menyebutku seperti itu. Itu sangat menjijikan. Lagipula kau ini masih 5 tahun
apa? Ingin pergi ke tempat konyol seperti itu. Dan bukannya kita sekarang kita
hanya berdua?”. Mereka memang saat ini sedang berada di kamar Sasuke yang
sedang sibuk dengan komputernya. *jangan mikir macem macem ya. Ini masih rate
T,wkwkwk*. Keluarga Sasuke memang sedang pergi ke London untuk mengurus
pekerjaan ayahnya. Sedangkan Itachi mungkin sedang bersama teman-teman
jejadiannya itu.
“Ah bukan
begitu. Maksudnya kita itu jalan jalan berdua, kau ini memang sangat tidak
romantis Sasuke” rengut Sakura sambil mengerucutkan bibirnya,yangmembuatnya
terlihat menggemaskan. Setidaknya itulah pikir Sasuke. Ia jadi inging mencubit
pipi yang menggembung itu dan mencium bibir mungil yang berwarna pink itu. Tapi
Sasuke langsung menggelengkan kepalanya dan segera mengenyahkan pikiran itu
dari kepalanya. * inget klo ini masih rate T ya Sasu,wkwkwk*
“tidak
Sakura”
“pleasseee.
ya Sasu-pyon?”
“Sakura,
hentikan panggilan itu.”
“Sasu-kyuunn”
“Sakura…”
ancam Sasuke dan memasang deathglare andalannyaitu yang ia tau itu tak bakalan
mempan untuk Sakura Haruno,pacarnya.
“Oh aku tau,
Sasu-nyan lebih cocok. Hahahaha iya kan Sasu-nyan?” goda Sakura dengan menekankan kata nyan.
“ hah…,oke
aku akan mengajakmu ke tempat konyol itu. Tapi hentikan panggilan bodoh
menjijikan itu.” “Bisa bisa kalau Naruto
dengar panggilan itu, jatuhlah harga diriku” ucap inner Sasuke.
“HOREEEE!!!,
hahahaha terimakasih Sasuke,kau memang yang terbaik” ucap sakura yang sekarang
terlihat sangat senang. “Baiklah, jemput aku jam 4 sore nanti ya!. Sekarang aku
pulang dulu ya,bye”, Sakura lalu mengecup pipi Sasuke dan membuatnya
mengeluarkan semburat merah, namun Sasuke berusaha menyembunyikannya dengan
tetap memasang wajah datar nya itu.
“hn”,’dia yang ngajak pergi tapi tetap aja aku
yang suruh jemput,dasar anak itu.’
Sasuke telah
mandi dan segera bersiap siap menjemput Sakura sesuai janjinya. Dia menyambar
kunci mobil nya dan pergi ke garasinya lalu memanaskan mobilnya. Sasuke kembali
ke dalam rumahnya untuk mengambil tas. Namun, saat hendak ke kamarnya ia
bertemu kakaknya yang keluar dari kamarnya yang ternyata sudah pulang.
“Halo
my dearest cute ototou Sasu-chan” teria Itachi girang dan segera melebarkan
tangannya berlari kearah Sasuke hendak memeluknya. Tetapi Sasuke langsung
menyinkir ke samping dan mengakibatkan Itachi mencium dengan mesra tembok di
depannya. “cih, stop melakukan hal
menjijikan itu baka-aniki” Sasuke menatap kakaknya itu dengan deathglarenya
itu. “hahaha, ah ototou-ku kau emang sangat menggemaskan. Kau mau pergi kemana?
Kenapa sih kau tega sekali meninggalkan kakakmu ini sendirian di rumah?”. Kata
sang kakak sambil masang wajah memelas yang menurut Sasuke sangat menjijikan
tersebut. “kalau begitu temui saja teman makhluk jejadianmu itu!” jawab Sasuke
sarkastis. “kau udah tadi Sasu-chan. Biar aku tebak, pasti mau kencan sama
Sakura-chan ya?. Aww so sweet banget sich my ototou.” Goda Itachi.
“
kalau sudah tau cepatlah menyingkir” usir Sasuke. “ah iya iya. Hahahaha
ternyata Sasu-chan sudah tidak sabaran ya. Ck..ck..ck.., mungkin aku harus
cepat bilang ke okaa-san agar kalian cepat dinikahkan saja” jawab itachi sambil
tertawa. “urusai!” wajah Sasuke sudah merah seperti tomat kesukaannya karena
malu dan langsung bergegas menuju mobilnya. Namun dia jadi teringat tas nya
yang belum dia ambil gara-gara anikinya. “Sialan!,tasku
jadi kelupaan kubawa. Dasar baka-aniki!”
umpat Sasuke dalam hati. Ia lalu cepat cepat naik ke kamarnya lagi
mengambil tasnya dan tak menghiraukan anikinya yang masih tertawa sambil
berguling-guling di lantai memegangi perutnya.
Ia
turun ke garasi dan memasuki mobilnya lalu mengendarainya samai ke rumah
Sakura.
Sampai
disana ia menemukan Sakura yang sedang duduk di terasnya sambil menggembungkan
pipinya dan berulang kali melihat jam. Namun, ketika melihat mobil pacarnya
berhenti di depan rumahnya ia langsung berkacak pinggang.
“Sasukeeeeeeeeeeeeee!!!! Kau terlambat 15 menittt!!”Sakura kembali
menggembungkan pipi ya seperti anak kecil yang merajuk. “hn,maaf tadi ada
urusan” jawab Sasuke dengan wajah datarnya itu. Dia jadi teringat kejadian
konyol di rumahnya tadi dan tak berniat menceritakannya.
“sudah,
kita jadi berangkat atau tidak sih?” Tanya Sakura yang kesal membuyarkan
lamunan Sasuke.” “hn” jawab Sasuke yang telah kembali ke bumi dari dunia penuh
imajinasinya. Setelah berpamitan dengan orang tua sakura, dengan menaiki mobil
Sasuke mereka pun berangkat menuju taman bermain yang ingin dikunjungi Sakura,
sedangakan Sasuke hanya menjadi korban penculikan dan pemaksaan pacarnya itu.
Tapi ya sudahlah, dia hanya bisa pasrah menghadapi nasibnya.
Setelah
melewati jalan yang panjang yang banyak lampu merah-membuat Sasuke bosan
menunggu- dan melewati berbagai tikungan dan perempatan juga diikuti oleh
celotehan panjang dari Sakura yang hanya Sasuke masukan ke telinga kanan dan
membiarkannya keluar melewati telinga kiri, akhirnya mereka sampai di taman
bermain yang Sakura inginkan yaitu Konoha Central Park. Terlihat sangat ramai
disana dengan berbagai penjual pernak pernik maupun makanan. Begitu pula banyak
juga orang yang sedang berpacaran.
Sasuke
segera memakirkan mobilnya dan turun membeli tiket bersama Sakura. Setelah itu
dimulailah siksaan untuk Sasuke yang sebenarnya.Sakura menariknya ke berbagai
wahana dan membuatnya mual setengah mati. Dari roller coaster,komedi putar yang
menurutnya sangat memalukan dan menjatuhkan harga diri seorang Uchiha Sasuke,
rumah hantu yang membuat Sakura memeluk Sasuke dengan erat-membuat Sasuke
berteriak-teriak gaje karena senang dalam hati tentunya, dan 1 wahana terakhir
yang membuat Sasuke bergidik ngeri dan harus benar-benar menyiapkan mental yang
amat sangat kuat untuk menaikinya, sekaligus wahana yang membuat Uchiha Sasuke
takut setengah mati. Yaitu wahana histeria. Sebenarnya Sasuke takut menaiki
wahana itu bukan karena phobia ketinggian atau apapun, tapi karena kejadian
saat dia masih berusia 12 tahun. Dulu Sasuke pernah menaiki wahana itu dan dia
memang berani untuk menaikinya, namun karena waktu itu salah satu teman Sasuke
usil dan hampir membuat Sasuke jatuh dari ketinggian. Sasuke saat itu mukanya
yang datar menjadi pucat pasi dan gemetaran karena takut.
“Sasukeeee!!!!”
teriak Sakura tepat di telinga Sasuke, berhasil mengembalikan dirinya ke bumi
dan membuat telinganya penging mendengar suara Sakura yang cemprengnya sama
seperti Naruto. “ayo kita naik itu” rajuk Sakura sambil menunjuk wahana
hysteria yang Sasuke takuti. “lihatlah Sakura, antriannya sangat panjang” elak
Saske agar tak menaiki wahana laknat tersebut. “ah, ayolah. Ya? Pleaseeee”mohon
Sakura kepada Sasuke. Tapi, sebelum Sasuke akan kembali mengelak, tiba-tiba
mereka serasa dipanggil oleh suara cempreng yang khas dan tidak asing dengan
suara ini. “woy temeeeee!!!”. Segera mereka menolehkan kepala mencari asal
suara itu ke penjuru arah dan ternyata mereka memang mengenalnya. Siapa lagi
kalau bukan Naruto yang memang mempunyai
suara se cempreng itu selain Sakura. Naruto juga ternyata tak sendirian, dia
membawa pacarnya, Hinata adik dari Neji dan teman sekelas Sakura. “hn dobe”.
“ah
kau ternyata ada sisi romantisnya juga ya teme, mengajak Sakura-chan berkencan
di taman bermain lagi” goda Naruto. “terserah apa katamu dobe” jawab Sasuke tak
peduli dengan kta Naruto. “ah sudahlah. Percuma saja bicara sama tukang irit
kata ini. By the way any busway, kalian mau naik hysteria ya? Kita berengan
yuk. Kebetulan kita juga mau naik.” Ajak Naruto bersemangat dan tak tau kalau
Sasuke trauma dengan wahana itu. “ah, rencananya sih begitu tapi Sasukenya ga
mau nih, gara-gara antriannya panjang” jawab Sakura sambil cemberut dan
tangannya menunjuk kearah antrian histeria. “padahal aku mau-mau saja kalau
beli tiket VIP” lanjut Sakura lagi. “ah, itu mah palingan juga teme-nya saja
yang penakut. Iya kan?” ejek Naruto dan memasang senyum jahilnya. “siapa bilang
aku takut, palingan kamu itu yang penakut dobe. Aku hanya malas menunggu
antrian, itu saja” jelas Sasuke member alasan dan tidak terima dibilang
penakut. “baiklah,ayo kita beli tiketnya” ajak Naruto.
Saat
detik-detik terakhir wahana akan dimulai, Sasuke terlihat sangat tegang dan
berkeringat dingin. Sedangkan, Naruto,Sakura dan Hinata merasa sangat antusias.
Bahkan di keadaan seperti ini, ia bisa dikalakan oleh Hinata yang terkenal
pemalu dan penakut. Akhirnya, Sasuke hanya bisa pasrah dengan apa yang akan
terjadi padanya nanti. Saat hitung mundur dimulai, Sasuke mulai gelisah dan
gugup. Wahana itu secara pasti dan perlahan mulai naik. Sasuke,berpegangan erat
sekali kea lat pengaman sampai tangannya memutih. Dan seketika itu juga alat
itu meluncur ke bawah dengan sangat cepat membuat wajah datar Sasuke luntur
menjadi wajah pucat pasi dan ketakutan seperti anak kucing taut dimandikan.
Akhirnya,
setelah beberapa menit wahana itu telah selesai. Mereka mulai turun dengan
gembira. Tapi berbeda dengan Sasuke, ia turun denga gemetaran dan berjalan
seperti mayat hidup. Wajahnya pun sekarang terlihat seperti Sai, pacar Ino.
Sakura yang menyadarinya lalu menanyai Sasuke. “ Sasuke-kun, apa kau tidak
apa-apa? Kau terliha tidak sehat” terlihat raut khawatir dari pacarnya itu.
“hn, aku tidak apa-apa” berusaha menekan suaranya agar tidak gemetaran dan
mempertahankan wajah datarnya itu. Memang gengsi Uchiha yang satu ini kelewat
tinggi dan turunan dari ayahnya yang super duper dingin seperti dinginnya
daerah kutub. Namun, beberapa saat setelah mengatakan itu,tiba-tiba Sasuke
ambruk dengan tidak elitnya sebagai Uchiha. ‘hah….Sasuke…Sasuke,
kalau takut ngomong aja kali…’.batin mereka bertiga.