I love my life

I love my life

Jumat, 30 Januari 2015

MY LIFE chapter 2



MY LIFE

Disclaimer: Masashi K

  Pairing: SasuSaku
Rate: T
Warning: banyak typo, alur gaje,dll

CHAPTER 2

Aku mulai menyusuri lorong yang panjang dan penuh dengan buku itu. Mataku dengan lincah mencari bagian ilmu kedokteran. Ya, aku ingin menjadi dokter, sejak kecil aku memang sudah memimpikannya. Setelah beberapa menit aku melihat-lihat, akhirnya aku menemukan buku yang kucari. Segera aku mengambilnya dan duduk di tempat favoritku di perpustakaan. Tempat di pojok perpustakaan yang tenang dan saat ini cahaya matahari menembus jendela. Sejenak aku menyenderkan punggungku dan memejamkan mataku. Setelah beberapa saat, aku mulai memperlihatkan manik emerald ku dan meregangkan tubuhku lalu mulai membuka buku. Mataku menari-nari di setiap halaman yang kubaca. Membaca setiap kata yang ada dan memahami nya.

TEEET…TEETT…TETT

Aku mendengar bel sudah berbunyi. Kuarahkan kepalaku ke letak jam di perpustakaan, yang ternyata sudah menunjukkan pukul 7.30.  dengan segera aku mengembalikkan buku tersebut ke letak semula dan mulai melangkahkan kaki ke kelas ku. Saat kulihat, hanya beberapa anak yang ada di kelas. Entah itu yang sedang bergosip maupun hanya sekedar membaca buku. Tanpa pikir panjang, aku langsung menuju bangku ku yang ada di pojok kelas tersebut. Tak ada yang menyapaku maupun melihatku. Aku hanya dianggap angin lalu oleh mereka. Tapi sekarang aku sudah terbiasa dengan itu semua dan menganggap teman hanyalah omong kosong. Namun tak ku pungkiri juga bahwa keinginan memiliki teman tetap ada di benakku.

Beberapa menit setelah aku masuk, mulai banyak siswa di kelasku berdatangan. Tetapi,aku tak mempedulikan mereka dan hanya memandang ke luar jendela. Aku jadi teringat teman kecilku dulu saat ayahku masih ada, Ino Yamanaka. Jika dia disini pasti dia akan terus menemaniku sebagai sahabat. Tapi ya sudahlah,mungkin dia sudah bahagia sesudah pindah dan bahkan sudah melupakanku. BRAKK!!!. Aku berjengit kaget dan menolehkan kepalaku ke asal suara itu. Ternyata suara itu berasal dari Karin yang menggebrak mejaku tadi. Aku jadi sempat berpikir, apa tangannya tidak sakit ya saat menggebrak mejaku tadi? Okay lupakan pertanyaan konyol itu. Aku menatap matanya yang sedang menatap marah kepadaku. Aku tak habis pikir, emang apa sih salahku padanya?. Namun tetap saja aku tak berani menentangnya, karena dia berasal dari klan uzumaki.

 “ Hei Haruno, kenapa laci mejaku masih kotor?” tanyanya dengan nada sok dilembutkan yang tersirat kemarahan dan kebencian di dalamnya. Aku jadi ingat, tadi aku lupa membersihkan laci meja. Ini gawat. “Haruno!, aku berbicara kepadamu!, tak bisakah mulutmu yang busuk itu menjawabnya?”lalu dia mencengkeram mulutku dengan keras menghadapkan mukaku ke arahnya. “ Aww!!, ma-maaf Karin, aku tadi lupa. Maaf.” Apa?! Lupa katamu?. Bilang saja kau malas Haruno. Huh!,liat saja nanti akan kuhukum kau” ucap Karin dan langsung menghempaskan wajahku ke meja. Siswa lain hanya menatapku kesal karena kerja piket ku yang tak becus, yang seharusnya mereka kerjakan. Bukankah seharusnya mereka bersyukur aku mau melakukan kewajiban mereka?.Tak ada tatapan iba, lagipula aku tak mengharap tatapan iba dari mereka. Beginilah keseharianku, di bully terus menerus. Apa mereka tak bosan hanya membullyku terus?memang mereka tak ada kerjaan apa?. Namun walaupun begitu, aku tak pernah mengatakan hal ini ke ibuku. Aku tak mau ia cemas. Lagipula,bully ini hanya menciptakan luka ringan.

 Karin kembali ke tempat duduknya dan sesaat setelah ia duduk Kurenai-sensei masuk ke kelas kami. Ia mulai menerangkan pelajaran matematika itu kepada kami. Aku menegakkan tubuhku dan mulai memperhatikannya.  Namun beberapa saat setelah itu Sasuke Uchiha datang dengan penampilannya yang terkesan awut-awutan, tapi justru tak membuatnya kehilangan kharisma dan parasnya yang tampan-menurutku tidak-. Seketika itu juga kelas yang tadinya tenang berubah menjadi berisik dengan teriakan-teriakan bodoh fangirls Sasuke yang ada di kelas. Aku hanya bisa menghela napas karena ulah mereka. Kenapa mereka begitu menyukai Uchiha itu. Lagipula ia tak setampan itu. Kenapa mereka begitu sempatnya memikirkan Uchiha yag memiliki model rambut yang super duper aneh berbentuk seperti pantat ayam daripada memikirkan banyaknya materi pelajaran yang harus dipahami. Sungguh aku benar benar tak habis pikir.

“ Maaf aku terlambat” maaf Sasuke kepada Kurenai-sensei dengan mukanya yang amat sangat datar, yang sama sekali tidak menunjukkan raut menyesal sama sekali. “hah…, baiklah kamu bisa kembali ke tempat dudukmu” ucap Kurenai-sensei sambil menghela napas. Ia yang terkenal tegas pun takkan berani memarahi Uchiha tersebut, jika ia masih mau mengajar di KHS. “Hn” ucap Uchiha dengan ‘hn’ andalannya tersebut dan melangkahkan kakinya menuju bangkunya. “Baiklah anak-anak, mari kita lanjutkan”.

Jam telah menunjukkan pukul 9 yang menandakan saatnya istirahat. Saat aku mulai beranjak meninggalkan bangku ku, tiba-tiba Karin dan antek-anteknya menghadangku. “Haruno, saatnya hukuman” ucap Karin dengan seringainya yang berhasil membuatku bergidik dan berkeringat dingin. Seketika itu Shion dan Tayuya, antek-anteknya itu menyeretku ke toilet perempuan yang sudah lama tak dipakai yang sekarang keadaannya sangat menjijikan dan tak layak pakai. Sampai disana tubuhku langsung dihempaskan ke lantai yang berdebu. Tiba-tiba rambutku dijambak oleh Karin membuatnya rambutku terurai  dan menyeretku ke kloset. Kacamataku telah jatuh entah kemana. Karin lalu menceburkan wajahku ke dalam kloset tersebut dan menarikku lagi berulang-ulang. Tidak jarang wajah dan pelipisku terbentur pinggirannya karena mencoba memberontak, membuatnya berdarah.

Setelah mereka puas, mereka lalu meninggalkanku begitu saja disana dengan keadaanku yang berantakan dengan wajah memar dan berdarah. Dengan samar aku melihat Karin yang keluar dari toilet ini, secara tak sengaja bertemu dengan Uchiha itu langsung menggandengnya dengan manja. Murahan sekali dia. Sebelum aku pingsan aku melihat seseorang berambut merah mencoba menolongku. Namun aku langsung tak sadarkan diri saat orang tersebut sudah menggendongku.
TBC

MY LIFE a Naruto fanfiction



                                            MY LIFE
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Pairing : SasuSaku
Rate: T (bisa berubah sewaktu-waktu)
Warning: banyak typo, alur gaje, dll

Aku bukan siapa siapa. Aku bukan siswa popular maupun berprestasi. Aku juga tak kaya dan hanya tinggal di rumah kecil peninggalan ayahku bersama ibuku. Aku pun tak berparas cantik. Justru aku memiliki rambut aneh berwarna pink dan berjidat lebar. Mata emerald ku ditutupi kacamata berlensa tebal model lama dan seragamku yang agak lebih besar dari ukuran tubuhku agar aku tak usah membeli seragam lagi jika sudah sempit, membuatku terlihat sangat culun ditambah rambut pink ku yang hanya ku ikat. Aku hanyalah Sakura Haruno. Murid pendiam dan terkenal anti-sosial di sekolahku-bahkan jika teman satu sekolahku mengenalku. Setiap hari aku harus membantu ibuku mencari uang untuk membiayai semua kebutuhan kami. Ibu yang semakin bartambah usia membuatnya lebih sering sakit dan untuk sementara menggantikan pekerjaannya. Ibuku tak pernah membiarkanku bekerja sebagai tulang punggung keluarga. Ia merasa itu sudah tugasnya membiayaiku. Jadi aku hanya membantunya,itu saja karena aku memaksa. Sekarang ini aku bersekolah di Konoha high school atau KHS dan duduk di kelas 12-1. Sekolah ini merupakan sekolah terbaik di Jepang. Aku sangat beruntung dapat bersekolah disini karena beasiswa yang kudapatkan saat kelulusan smp. Saat itu aku belajar dengan keras agar aku dapat berkuliah dengan beasiswa. Kebanyakan dari siswa KHS merupakan anak orang kaya yang kadang membuatku iri pada mereka. Aku juga tak mau macam macam pada mereka yang berdompet tebal agar tak mendapat masalah dan dapat mempertahankan beasiswaku. Karena oarng tua mereka itu merupakan penyumbang sekolah terbesar disekolah dan mereka bisa saja mengeluarkanku kapan saja dan aku tak mau itu terjadi. Mereka itu berasal dari klan Uchiha,Hyuuga,Uzumaki,Sabaku dan shimura.

“ngh…, ah sudah pagi ternyata.” Ucapku saat melihat jam sudah menunjkan pukul 4 pagi. Aku segera bangun dan membersihkan rumah setelah itu membangunkan ibuku yang masih tidur-mungkin karena kecapekan-dan segera mandi. “Sakura ayo sarapan”ajak ibuku setelah melihatku keluar dari kamarku setelah aku memakai seragamku. “iya ibu.” Aku memakan sarapan ku sampai habis dan segera memakai sepatuku. Tak lupa aku membawa keranjang kue yang telah dibuat ibuku. “ibu aku berangkat ya,ittekimasu” kucium ibuku dan langsung melesat pergi. “hati-hati Sakura,itterashai”.
Pertama aku akan mengantarkan kue-kue ini dulu. Aku berjalan sejauh 50 m dan sudah terlihat olehku toko yang biasa memesan kue buatan ibu. “oh sakura, kau sudah datang rupanya” sambut bibi ayame pemilik toko ini. “iya bibi,ini pesanannya. 50 kue kan?”. “ iya sakura, terimakasih ya. Ini uang nya” ucap bibi Ayame dan menyerahkanku sejumlah uang penjualan kue hari ini. “baiklah bibi, terimakasih. Kalau begitu Sakura pergi dulu ya”.”hati-hati dijalan ya Sakura”. Aku langsung beranjak pergi dari toko itu dan cepat-cepat pergi ke sekolah walaupun aku tau kalau saat ini masih pukul 6.30, sedangkan kegiatan sekolah dimulai jam 7.30. ini karena aku ingin membaca di perpustakaan dan selain itu aku juga harus piket walaupun hari ini bukannlah jadwalku untuk melaksanakan tugas ini. Ya aku adalah korban bully dari teman-teman kelasku-itu bahkan jika mereka benar benar pantas disebut teman-,itu karena aku tak ingin mencari gara gara dengan mereka-seperti yang telah aku jelaskan tadi-. Tak kurasa aku telah sampai di sekolahku. Aku langsung masuk ke kelas dan mengambil sapu dan mulai membersihkan kelasku yang terlihat sangat kotor.
Kusapu semua bagian lantai yang kotor hingga bersih lalu mengepelnya hingga mengkilap. Jendela dan meja ku lap agar tak ada debu yang menempel. Badanku mulai terasa pegal-saat aku melihat jam menunjukan pukul 7- aku lalu pergi meninggalkan kelas dan menuju tempat favoritku yaitu perpustakaan. Saat sampai disana kusapa penjaga perpustakaan yang mulai merapikan buku-buku disana.
TBC